Sebagaimana diketahui besama, pemerintah memberikan insentif bagi wajib pajak dengan kriteria tertentu sebagai bentuk keringan atas dampak dari pandemic COVID-19. Insentif tersebut diberikan dalam hal Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pembahasan kali ini fokus pada insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) atau PPh atas Karyawan Ditanggung Pemerintah (DTP).
Apa
saja syarat untuk bisa mendapatkan insentif PPh Pasal 21 ?
1. Pemberi Kerja harus memiliki kode
Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) sebagaimana tercantum dalam lampiran A PMKNo.44 Tahun 2020. KLU teserbut sesuai SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2018 yang
telah dilaporkan Pemberi Kerja atau KLU yang terdapat pada file Wajib Pajak untuk
Wajib Pajak yang baru terdaftar setelah tahun 2018 atau bagi instansi
pemerintah.
2. Perusahaan tempat bekerja telah
ditetapkan sebagai perusahaan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) atau telah
mendapatkan izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat,
atau izin PDKB.
3. Pekerja Harus memiliki NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak).
4. Pada Masa Pajak, memiliki penghasilan
bruto disetahunkan tidak melebihi 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
Bagaimana
bentuk insentif PPh Pasal 21 ?
Insentif diberikan melalui perusahaan dencan cara membayarkan PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong kepada karyawan bersamaan dengan pembayaran gaji. Insentif ini hanya berlaku untuk penghasilan rutin saja, sedangkan untuk penghasilan non rutin seperti uang THR tidak diberikan insentif.
Berapa
lama insentif pajak ini berlaku ?
Masa Pajak April 2020 – September
2020
Contoh :
1. Tuan A (K/1) pegawai tetap di PT.ABC (industry makanan bayi / KLU 10791) pada bulan April 2020 menerima Gaji dan Tunjangan Rp.16.500.000,- dan membayar iuran pension Rp.330.000.
Penghasilan bruto Tuan A disetahunkan Rp.16.500.000,- x 12 = Rp.198.000.000, Karena masih dibawah Rp.200.000.000,- maka Tuan A berhak memperoleh insentif PPh Pasal 21 DTP (Ditanggung Pemerintah).
Perhitungan
PPh Pasal 21 bualn April 2020 :
Gaji dan Tunjangan |
|
Rp.16.500.000,- |
Pengurangan : |
|
|
Biaya Jabatan / Bulan |
Rp.500.000,- |
|
Iuran Pensiun / Bulan |
Rp.300.000,- |
|
|
|
Rp. 830.000,- |
Penghasilan Neto Sebulan |
|
Rp.15.670.000,- |
Penghasilan Neto Setahun |
|
Rp.188.040.000,- |
PTKP (K/1) |
|
(Rp.63.000.000,-) |
Penghasilan Kena Pajak Setahun |
|
Rp.125.040.000,- |
PPh Pasal 21 Terhutang Setahun
: |
|
|
5% x 50.000.000 |
Rp.2.500.000,- |
|
15% x 75.040.000 |
Rp.11.256.000,- |
|
|
|
Rp.13.756.000,- |
PPh Pasal 21 Terhutang Sebulan |
|
|
Rp.13.756.000,- x 12 |
|
Rp.1.146.333,- |
Besar
Gaji Diterima Tuan A Bulan April 2020 :
Gaji dan Tunjangan |
|
Rp.16.500.000,- |
Pengurangan : |
|
|
Iuran Pensiun / Bulan |
Rp.300.000,- |
|
PPh Pasal 21 |
Rp.1.146.333,- |
|
|
|
(Rp.1.446.333,-) |
Penghasilan Setelah Kena Pajak |
|
Rp.15.023.667,- |
Ditambah PPh Pasal 21 DTP |
|
Rp.1.146.333,- |
Jumlah yang Diterima |
|
Rp.16.170.000,- |
2. Tuan A, pada bulan Mei 2020 selain
menerima gaji juga menerima THR sebesar Rp.16.500.000,-
Gaji dan Tunjangan Disetahunkan |
|
|
Rp.16.500.000 x 12 |
|
Rp.198.000.000,- |
THR |
|
Rp.16.500.000,- |
Penghasilan Bruto Setahun |
|
Rp.214.500.000,- |
Pengurangan : |
|
|
Biaya Jabatan Setahun
(Maksimal) |
Rp.6.000.000,- |
|
Iuran Pensiun Setahun |
Rp.3.600.000,- |
|
|
|
(Rp.9.600.000,-) |
Penghasilan Neto |
|
Rp.204.900.000,- |
PTKP (K/1) |
|
(Rp.63.000.000,-) |
Penghasilan Kena Pajak Setahun |
|
Rp.141.900.000,- |
PPh Pasal 21 Terhutang Setahun
: |
|
|
5% x 50.000.000 |
Rp.2.500.000,- |
|
15% x 91.900.000 |
Rp.13.785.000,- |
|
PPh Pasal 21 Terhutang Setahun |
|
Rp.16.285.000,- |
PPh
Pasal 21 atas THR = Rp.16.285.000 – Rp.13.756.000 = Rp.2.59.000,-
Jumlah Penghasilan Yang Diterima Bulan Mei 2020 :
Gaji dan Tunjangan |
|
Rp.16.500.000,- |
THR |
|
Rp.16.500.000,- |
Dikurangi : |
|
|
Iurang Pensiun / Bulan |
Rp.300.000,- |
|
PPh Pasal 21 atas Gaji &
THR |
Rp.3.675.333,- |
|
|
|
(Rp.3.975.333,-) |
Penghasilan Setelah Kena Pajak |
|
Rp.29.324.667,- |
Ditambah PPh Pasal 21 DTP |
|
Rp.1.446.333,- |
Jumlah Yang Diterima |
|
Rp.30.771.000 |